Announcement:

This site will help you, Enjoy. Please Leave the Comment ☺

Tuesday, February 11, 2014

Anak Kembar

1)Kembar Monozygotik (Identik)

Kembar identik yang disebut juga sebagai kembar Monozygotik, yaitu kembar yang berasal dari satu telur. Mempunyai gen yang sama, jenis kelamin yang sama, dan muka yang serupa.
Proses terjadinya kembar identik yaitu karena pada masa pembuahan sebuah sel telur matang di buahi oleh sebuah sperma yang membantuk zygote, kemudian zygote ini akan membelah.
Jika pembelahan zygote ini terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari setelah pembuahan) maka setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda, dan satu plasenta.
Tetapi bila pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan terjadi join / menempel bersama pada bagian dari tubuhnya atau pembelahan yang tidak sempurna yang disebut sebagai kembar siam lebih tinggi.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang memengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.

(2) Kembar Dizygotik




Kembar fraternal yang disebut juga sebagai kembar dizygotik, yaitu kembar yang berasal dari dua telur. Mereka biasanya tidak terlalu mirip atau seperti kakak adik saja.
Tidak selalu memiliki jenis kelamin yang sama dimana : 1/2 bagian dari kembar fraternal adalah anak laki - anak perempuan; 1/4 bagian adalah anak laki - anak laki dan ; 1/4 bagian lagi anak perempuan - anak perempuan.
Proses terjadinya kembar fraternal yaitu karena pada masa pembuahan terdapat dua buah sel telur matang yang masing- masing di buahi oleh sperma yang berbeda.
Karena berasal dari dua telur dan sperma yang berbeda maka masing- masing mempunyai kantung ketuban dan plasenta sendiri. Jadi kembar fraternal, adalah terjadinya 2 proses pembuahan dalam satu kehamilan.
Kira-kira 2/3 bagian dari bayi kembar adalah kembar fraternal. Biasanya dokter akan dapat menyatakan kembar identik atau fraternal setelah proses kelahiran dengan menilai dari plasentanya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilkQ2AD8CloSJpE3toAusL25fP1ooj0YcKi9TPk_bVAwleF9ka2irgyAk6i9ifxmHwcj-p9_Co7Awy0TIEYE_Kpj09mmznyy5lNYul4gNMiF1_cEvY-z56-3himTP_Evt9osamFTfSYaU/s320/A.+GEMELI.jpg





Kehamilan Kembar (Gemeli) pada Penyulit Persalinan

Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau lebih ovum mengalami pembuahan ( dizygotic) atau bila satu ovum yang sudah dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini sehingga membentuk 2 embrio yang identik (monozygotic).
Kembar monozygotik terjadi pada 2.3 – 4 per 1000 
kehamilan pada semua jenis suku bangsa, 30% dari semua jenis kehamilan kembar.
Kembar dizygotic (fraternal) adalah dua buah ovum yang mengalami pembuahan secara terpisah, 70% dari semua jenis 
kehamilan kembar.
15 tahun terakhir ini angka kejadian 
kehamilan kembar meningkat oleh karena :
1.     Pemakaian luas dari obat induksi ovulasi
2.     Penerapan ART (assisted reproductive technology)

Morbiditas dan mortalitas maternal lebih tinggi pada kehamilan kembar dibanding kehamilan tunggal akibat :
a.     Persalinan preterm
b.    Perdarahan
c.     Infeksi traktus urinarius
d.    Hipertensi dalam kehamilan
2/3 kehamilan kembar berakhir dengan persalinan janin tunggal (sebagian embrio lain berakhir dalam usia kehamilan 10 minggu)
Mortalitas perinatal 
kehamilan kembar lebih tinggi dari kehamilan tunggal oleh karena :
a.     Kelainan kromosome
b.    Prematuritas
c.     Kelainan kongenital
d.    Hipoksia
e.     Trauma
Hal-hal diatas terutama terjadi pada kehamilan kembar monozygotik.
A.    PATOGENESIS

1.     Kehamilan kembar MONOZYGOTIK
Kehamilan kembar yang terjadi dari fertilisasi sebuah ovum dari satu sperma.
Biasanya memiliki jenis kelamin sama.
Perkembangan tergantung pada saat kapan terjadinya divisi preimplantasi
Umumnya memiliki karakteristik fisik sama ( bayangan cermin) ; namun dengan sidik jari yang berbeda.

2.     Kehamilan kembar DIZYGOTIK
Kehamilan kembar yang berasal dari dua buah ovum dan dua sperma.
Kehamilan kembar dizyogitic dapat memiliki jenis sex berbeda atau sama.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar dizygotic :
Ø  Ras (lebih sering pada kulit berwarna)
Ø  Angka kejadian di Jepang 1.3 : 1000 ; di Nigeria 49 : 1000 dan di USA 12 : 1000
Ø  Cenderung berulang.
Ø  Menurun dalam keluarga (terutama keluarga ibu).
Ø  Usia (sering terjadi pada usia 35 – 45 tahun).
Ø  Ukuran tubuh ibu besar sering mempunyai anak kembar.
Ø  Golongan darah O dan A sering mempunyai anak kembar.
Ø  Sering terjadi pada kasus yang segera hamil setelah menghentikan oral kontrasepsi.
Ø  Penggunaan klomifen sitrat meningkatkan kejadian kehamilan kembar monozygotic sebesar 5 – 10% .

3.     Bentuk kehamilan kembar lain
Ø  Fertilisasi 2 ovum yang berasal dari 1 oosit dengan 2 sperma.
Ø  Fertilisasi satu ovum dengan 2 sperma pada dua kejadian coitus yang berbeda (superfecundasi)
Ø  Superfetation adalah fertilisasi 2 ovum yang dilepaskan pada dua haid yang berbeda (tidak mungkin terjadi pada manusia) oleh karena corpus luteum pada proses kehamilan sebelumnya akan menekan terjadinya proses ovulasi pada siklus bulan berikutnya.

B.    FAKTOR FAKTOR TERKAIT
1.     Anemia gravidarum sering terjadi .
2.     Gangguan pada sistem respirasi dimana “Respiratory tidal volume” meningkat tapi pasien lebih bebas bernafas oleh karena kadar progesteron yang tinggi.
3.     Kista lutein dan asites sering terjadi oleh karena tingginya hCG.
4.     Perubahan kehamilan lebih menyolok pada sistem kardiovaskular, sistem respirasi, sistem Gastrointestinal , ginjal dan sistem muskuloskeletal.
5.     Termasuk kehamilan resiko tinggi oleh karena meningkatnya kejadian :
·         Anemia gravidarum
·         Infeksi traktus urinariums
·         Preeklampsia –eklampsia
·         Perdarahan sebelum-selama dan sesudah persalinan
·         Kejadian plasenta previa
·         Inersia uteri
Kehamilan Kembar (Gemeli) pada Penyulit Persalinan
Gemeli

C.    PLASENTA DAN TALIPUSAT
Plasenta dan selaput ketuban pada kembar monozygote dapat bervariasi seperti terlihat pada gambar 22.1, tergantung pada saat “pembelahan awal” pada discus embrionik. Variasi yang dapat terlihat adalah :

Selaput ketuban pada kehamilan kembar
Selaput ketuban pada kehamilan kembar

1.     Pembelahan sebelum stadium morula dan diferensiasi trofoblas (pada hari ke III) menghasilkan 1 atau 2 plasenta, 2 chorion dan 2 amnion (sangat menyerupai kembar dizygotic dan meliputi hampir 1/3 kasus kembar monozygotic)
2.     Pembelahan setelah diferensiasi trofoblas tapi sebelum pembentukan amnion (hari ke IV – VIII) menghasilkan 1 plasenta dan 2 amnion ( meliputi 2/3 kasus kembar monozygotic)
3.     Pembelahan setelah diferensiasi amnion ( hari ke VIII – XIII) menghasilkan 1 plasenta, 1 chorion dan 1 amnion
4.     Pembelahan setelah hari ke 15 menyebabkan kembar tak sempurna, pembelahan pada hari ke XIII – XV menyebabkan kembar siam.
Masalah paling serius pada plasenta monochorionic adalah jalur pintas pembuluh darah yang disebut sebagai sindroma “twin to twin tranfusion” yang terjadi akibat anastomosis masing-masing individu sejak kehamilan awal mereka.
Komunikasi yang terjadi dapat ateri-arteri, vena-vena atau arteri – vena. Yang paling berbahaya adalah kombinasi arteri-vena yang dapat menyebabkan sindroma “twin to twin tranfusion”
Janin resipien akan mengalami : edematous, hipertensi, asites, ‘kern’ icterus, pembesaran ginjal dan jantung, hidramnion akibat poliuria, hipervolemia dan meninggal akibat gagal jantung dalam usia 24 jam pertama.
Janin donor : kecil, pucat, dehidrasi akibat PJT-Pertumbuhan janin terhambat, malnutrisi dan hipovolemia, oligohidramnion, anemia berat, hidrops fetalis dan gagal jantung.
Kejadian prolapsus talipusat sering terjadi pada kedua janin.
Janin kedua sering mengalami ancaman terjadinya solusio plasenta, hipoksia, serta“constriction ring dystocia”.
Kejadian insersio vilamentosa pada 
kehamilan kembar 7% (pada kehamilan tunggal 1%)
Kejadian sindroma arteri umbilikalis tunggal sering terjadi pada 
kehamilan monozygotik.
Kembar monochorionic-monoamniotic ( angka kejadian 1 : 100 
kehamilan kembar) memiliki kemungkinan lahir hidup 50% akibat komplikasi talipusat. Pada kasus ini sebaiknya direncanakan SC pada kehamilan 32 – 34 minggu untuk mencegah terjadinya komplikasi pada talipusat.

D.    JANIN
Melalui pemeriksaan ultrasonografi secara dini, diketahui bahwa angka kejadian kehamilan kembar sebelum kehamilan 12 minggu kira-kira 3.29 – 5.39%.
Namun 20% diantaranya satu atau lebih janin akan menghilang secara spontan dan kadang-kadang disertai dengan perdarahan pervaginam yang merupakan kjadian abortus (“vanishing twin”).
Kelainan kongenital pada 
kehamilan kembar ± 2% ( pada kehamilan tunggal ± 1%)
Kelainan kongenital pada kembar monozygotic lebih sering.

E.    GEJALA KLINIK
1.     Gejala dan Tanda
a.     Keluhan kehamilan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Tanda-tanda yang sering terlihat :
·         Ukuran uterus lebih besar dari yang diharapkan.
·         Kenaikan berat badan ibu berlebihan.
·         Polihidramnion.
·         Riwayat ART (Assisted Reproductive Technology)
·         Kenaikan MSAFP (maternal serum alpha feto protein)
·         Palpasi yang meraba banyak bagian kecil janin.
·         Detik Jantung Janin lebih dari 1 tempat dengan perbedaan frekuensi sebesar > 8 detik per menit.
2.     Temuan Laboratorium
Sebagian besar kehamilan kembar terdeteksi atas dasar pemeriksaaan MSAFP dan atau ultrasonografi.
Kadar Hematokrit dan Hemoglobin menurun.
Anemia maternal : hipokromik normositik.
Kemungkinan terjadi gangguan pada pemeriksaan OGTT-oral glucosa tolerance test. 
3.     Pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan ultrasonografi pada kehamilan kembar harus dikerjakan.
Pada 
kehamilan kembar dichorionic : jenis kelamin berbeda, plasenta terpisah dengan dinding pemisah yang tebal (> 2mm) atau “twin peak sign” dimana membran melekat pada dua buah plasenta yang menjadi satu.
Pada 
kehamilan monochorionik tidak terlihat gambaran diatas.
·         Presentasi vertex-vertex = 50% kasus kehamilan kembar
·         Presentasi vertex-bokong = 33% kasus kehamilan kembar
·         Presentasi bokong-bokong = 10% kasus kehamilan kembar
USG kehamilan kembar (gemeli)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfFQVjclX2EH_dYAbTzplo2YMHsT8nMVfwY7XHW1u8dSie9qL_S3SswjZ2ryoQwdDTchC_W1qYSX6H7waTTbfIyJVSic6u_btV3tJN_9_0_wbRxRsIwtLk_9j5NqGcMg4I8wuF3SDFEYo/s200/2..jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXKpOJ0CQ1EP6JGhV_dT5WUI-VCUIgejR9mv0uZPDNZI_v2HKc4pcqqi9Co-oeVE3hOVGq4bOyRTeemt-Z0-ZnaClFJY5dmycsNprhtP979N_RaQsamEsbvvZ6UZWv3ZR1oMScDnySUp4/s200/3..jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj17ZCUSEY89MQ4wBIMQYJYhXEy_aJj5vO5CzIEJLrVKprH669WipGU-dea1G2VKQX0feQVoRW3rveysg3t8YG4GrcdctL_JTYOugnjQ0OFErnJcZGBhBWT4QILufByR5qLHzVjZ6YA8UI/s200/4..jpg

F.    DIAGNOSA BANDING
1.     Kehamilan tunggal
Kesalahan dalam penentuan tanggal HPHT-hari pertama haid terakhir dan Estimated Date of Confinement-EDC sering menyebabkan kesalahan diagnosa kehamilan kembar.
2.     Polihidramnion
3.     Mola Hidatidosa
4.     Tumor abdomen dalam kehamilan:
·         Mioma uteri
·         Tumor ovarium
·         Vesika urinaria yang penuh
5.     Kehamilan Kembar dengan komplikasi
Bila satu dari janin kembar dizygotik mati, janin yang mati akan mengalami mumifikasi
Janin yang mati potensial untuk menyebabkan masalah pada ibu atau janin lain (gangguan pembekuan darah pada ibu) dan ini dapat menimbulkan masalah medis yang pengambilan keputusan kliniknya amat sulit.

G.    PENATALAKSANAAN
Persalinan 
Pasien harus segera ke rumah sakit bila muncul tanda awal 
persalinan, KPD atau mengalami perdarahan pervaginam.
Penilaian klinis dilakukan seperti pada umumnya proses 
persalinan normal.
Persiapan-persiapan yang perlu untuk tindakan bedah sesar yang mungkin dikerjakan.
Klasifikasi presentasi intrapartum :
1.             Vertex – Vertex ( 40%)
2.             Vertex – nonVertex , bokong atau lintang ( 20% )
presentasi pada kehamilan kembar

Kiri : presentasi vertex-vertex
Kanan presentasi Vertex- presentasi bokong

Penatalaksanaan persalinan :
1)     Posisi janin pertama harus ditentukan saat masuk kamar bersalin.
2)     Bila janin pertama letak lintang atau letak sungsang maka persalinan diakhiri dengan sectio caesar.
3)     Bila janin pertama letak kepala, dapat dipertimbangkan persalinan pervaginam.
4)     Bila janin pertama letak sungsang dan janin letak kepala, dikhawatirkan terjadi interlocking sehingga persalinan anak pertama mengalami “after coming head”
5)     Setelah janin pertama lahir, biasanya kontraksi uterus menghilang atau berkurang sehingga tidak jarang bahwa kontraksi uterus perlu diperkuat dengan pemberian oksitosin infuse setelah dipastikan anak ke II dapat lahir pervaginam.

interlocking pada kehamilan kembar
Mekanisme Interlocking pada persalinan kembar

H.    KOMPLIKASI
a.     Hipertensi dalam kehamilan
b.    Anemia
c.     Polihidramnion
d.    Persalinan preterm
e.     Persalinan macet akibat interlocking atau collision bagian terendah janin
f.     Mortalitas perinatal meningkat

I.      PROGNOSIS
·         Mortalitas maternal tidak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal.
·         Riwayat persalinan dengan kembar dizygotic meningkatkan kemungkinan persalinan kembar berikutnya sebesar 10 kali lipat.
·         Morbiditas neonatus turun bila persalinan dilakukan pada kehamilan 37 – 38 minggu.


Share it Please

Mxvi

Situs ini 100% aman. Jangan lupa komentarnya

0 komentar:

Post a Comment

Copyright @ 2014 1001 Trick In 1. Designed by Templateism | Love for The Globe Press